Sumber: Wikipedia |
Properti Reog Ponorogo yang Unik dan Nyentrik
1. Mulai dari pakaian saja, para pemakai properti diharuskan menggunakan celana hitam yang panjang, baju bemotif kimplong layaknya dadak merak. Dadak merak merupakan topeng kayu yang berbentuk kepala singa dan terdapat sedikit aksesoris bulu di bagian atas kepala. Tinggi dari topeng ini kurang lebih mencapai 1Meter.
2. Bagi warok, harus menggunakan celana hitam, pakaian berwarna hitam namun tidak berkancing, dan jarit motif hitam. Ada lagi seperti udeng, debleng mondholan, keris, serta tongkat maupun sandal.
3. Properti Reog Ponorogo bagi pemain kuda lumping menggunakan properti berupa jathilan dengan cara dikepang, celana cingkrang, jarit berparang barong, sampur berwarna merah, dan Binggel.
4. Patih Bujang Ganong mengenakan properti topeng kayu warna merah, rompi tambahan untuk bagian depan, sampur berwarna merah, dan juga binggel.
5. Terakhir adalah Prabu Kelono Sewandono menggunakan celana berwarna merah, kalung lur, keris blangkrak dan binggel.
Enam properti diatas adalah tradisi yang sudah dipertahankan sejak tahun 1920. Itu sebabnya, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Reog Ponorogo selalu berkaitan dengan hal-hal mistis.
Contohnya ketika atraksi kuda lumping dimana para pemain properti melakukan atraksi diluar nalar manusia biasa. Makan beling, makan ayam mentah, hingga menggorok anggota tubuh menggunakan benda-benda tajam.Tidak masalah sepanjang masyarakat dan pemain Reog Ponorogo mampu mengkondisikan pameran budaya tersebut.
Indahnya Purbalingga:
Keindahan Tempat Wisata di Purbalingga yang Beda Dari yang Lain
Tidak sembarang orang bisa menggunakan properti Reog Ponorogo. Misalnya adalah pemeran tokoh pembarong yang menjadi primadona budaya Reog Ponorogo. Tidak hanya tubuh gagah yang harus dimiliki, setiap pemain pembarong diyakini mempunyai wahyu sebagai hal sakral dalam kehidupannya.Wahyu yang dimaksud agar setiap pembarong bisa menunjukkan tarian yang indah, luwes, dan menarik untuk ditonton.
Sumber: Wikipedia |
Ketika masa pemberontakan itu, Ki Ageng Putu membuat sebuah kerajaan dan memberikan pelajaran tentang seni bela diri. Mengingat pasukan dari kerajaan Ki Ageng Putu sangat terbatas, beliau ingin membantu pemerintah lewat seni bela diri miliknya.
Indahnya Purbalingga:
Keindahan Tempat Wisata di Purbalingga yang Beda Dari yang Lain
Taktik yang beliau buat adalah pertunjukkan dagelan kepada Raja Kertabumi berupa sindiran atas kepemerintahan yang mereka tangani. Pertunjukkan tersebut memperlihatkan topeng kayu bermotif kepala singa yang saat ini dikenal dengan Singa Barong. Singa barong adalah simbol dari Raja Hutan yaitu Raja Kertabumi. Sedangkan para penarinya mengunggang kuda yang disebut dengan jahlitan sebagai perumpamaan dari pasukan kerajaan. Terakhir adalah warok dengan bajunya berwarna merah menjadi simbol dari Ki Ageng Putu itu sendiri.Nah, dari masa kepemerintahaan kerajaan itulah masyarakat Ponorogo mengenang sejarah dengan nama Reog Ponorogo. Semua properti reog ponorogo masih utuh dan tidak pernah mengalami perubahaan sedikitpun. Memang benar, bukan sebuah tradisi budaya namanya jika sudah mengubah pernak pernik yang berbeda dari aslinya. Dengan ini semua, diharapkan seluruh elemen masyarakat tetap mengagung-agungkan budaya yang masih berlaku, hanya dari itulah warisan budaya masih terjaga dengan baik.
4 comments:
Kediri dong kak
boleh reques donk,
apa ya kira"yang mauh diulas?
Banyak kak, ada sejarah joyoboyo sampek rumor tentang presiden yang lengser kalo lewat kediri..
wiiih menarik nih,
Next artikel pasti akan kami bahas,
Thanks infonya
Post a Comment