images: lokapena.com |
Dander Bojonegoro adalah nama sebuah kecamatan di Jawa Timur. Dander Bojonegoro yang masih lestari dan sejuk ini memiliki banyak sejarah dan objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Wana Tirta Dander dan Desa Sumberarum. Sebelum merencanakan perjalanan wisata Alam ke Dander Bojonegoro, mari kita simak terlebih dahulu, apa saja sih daya tarik wisata yang makin diminati pengunjung ini.
Tempat wisata pemandian Dander Bojonegoro ini semakin ramai dikunjungi oleh Pengunjung. Tempat Wisata Wana Tirta Dander Bojonegoro memiliki hutan lindung yang luas dan air jernih dari sungai Sumberan. Karena, Pemerintah setempat melihat potensi objek wisata air di sini, maka Wana Tirta yang semula merupakan lapangan golf ini pun disulap menjadi pemandian Dander Bojonegoro atau Water Park Dander.
Untuk masuk ke tempat wisata yang baru dibuka pada akhir tahun 2015 ini, Anda cukup hanya membayar Rp 10.000 saja. Berenang atau bermain perosotan air adalah hal yang paling menyenangkan untuk dilakukan disini.
Bagi Anda yang tidak suka permainan air, tempat wisata Dander Bojonegoro ini, Anda bisa bersantai menikmati sejuk dan indahnya alam sambil memancing ikan di sungainya yang jernih. Di sini, anak-anak juga bisa diperkenalkan dengan berbagai spesies burung, seperti ; burung perkutut, Cendet, Prenjak, Gereja, Trucukan, Emprit dan ayam hutan merah. Bila Anda tertarik berkemah, di tempat ini, Anda juga bisa mendirikan tenda untuk berkemah loh.
images: lokapena.com |
Oh ya, ada yang spesial di wisata Wana Tirta Dander Bojonegoro ini, yaitu Anda akan menemukan sebuah pesawat tempur F-86 Sabre buatan Amerika yang disumbangkan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Soekardi kepada pemerintah pada tanggal 29 Juli 1984.
Di sekitar tempat ini, Anda juga akan menemukan sebuah masjid besar bernama serambi Rosul dengan bangungan bergaya timur tengah. Masjid ini berdiri di sekitar Pondok Pesantren Ceweng Dander Bojonegoro yang sudah berdiri sejak tahun Tempat kedua di Kecamatan Dander yang bisa Anda kunjungi adalah Desa Sumberarum. Desa ini memiliki beberapa sumber mata air, seperti; sumber air Kali Ubalan, Gua Sumur dan Sumur Jeblong. Hulu sungai Kali Ubalan sering dijadikan tempat wisata air dan terapi kesehatan. Konon orang yang sering mandi di hulu ini akan awet muda. Anda juga bisa menemukan banyak gua di sekitar hutan jati seperti Gua Sumur, Gua Lowo, Gua Munggah, Gua Payung, Gua Cumpleng, Gua Beler dan lain-lain. Topografi desa ini juga menarik yaitu berbatu kapur dan mengandung fosfat. Masyarakat desa biasa menambangnya secara tradisional.
Selain kekayaan alamnya, Desa Suberarum ini juga menyimpan peninggalan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Di tempat ini ada sebuah markas prajurit Pangeran Diponegoro. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemakaman umum Nggayam dimana disana juga banyak dismakamkan beberapa Prajurit Diponegoro. Di zaman kemerdekaan, markas ini juga digunakan oleh TNI dalam menyusun strategi perang melawan agresi Belanda. Hingga kini, tanah tempat markas ini berdiri masih menjadi tanah milik TNI Angkatan Darat.
images: lokapena.com |
Sebenarnya Dander adalah nama dari sebuah desa yang berada sekitar 10km di selatan Kota Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Bojonegoro. Konon, di masa lalu ada dua pengembara bernama Kaki dan Nyai Rembi yang tinggal dekat dengan sumber air. Untuk bertahan hidup mereka membabat hutan pandan yang istilah bahasa jawanya pandan ander yang kemudian dianggap sebagai asal kata Bedander dan disingkat Dander. Dander pernah digunakan sebagai tempat persinggahan Raja Majapahit saat perang Parereg.
Selain tempat wisata yang menarik, Dander Bojonegoro juga memiliki cerita yang patriotik. Di dalam Sejarah Dander Bojonegoro, Anda bisa mendengar sebuah kisah perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Kerajaan Ngurawan Bedander dan Kerajaan Rajekwesi adalah kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Joyonegoro dan Prabu Sura Dilogo. Patih di Rajekwesi bernama Ki Kebo Gadung dan Patih Ngurawan Bedander adalah Adipati Mataram, Ki Buyut Merto Yuda yang juga dikenal sebagai prajurit Mataram yang sakti dan berani melawan prajurit Kompeni yang ingin menghancurkan Kerajaan Mataram.
images: lokapena.com |
Ki Buyut Merto Yuda, seorang penganut Islam yang taat dalam mengerjakan salat 5 waktu ini sering meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kerajaan Mataram aman, damai dan makmur. Keberanian dan ketangkasannya membuat Sultan Agung Ariyo Cokro Kusumo mengangkatnya sebagai Senopati perang kerajaan Mataram. Di tahun 1790 – 1819, dia dan prajuritnya berhasil menaklukan penjajah-penjajah dari Madium, Jepara, Malang dan Gresik.
Di tahun 1825 – 1839, Prajurit Kompeni Belanda dan Prajurit Pajang bersepakat untuk menghancurkan kerajaan Mataram. Sultan Agung Ariyo Cokro Kusumo menyadari musuh-musuhnya semakin kuat dan banyak. Dia pun mengadakan pertemuan dengan para adipati dan senopati. Senopati Ki Buyut Merto Yuda mengusulkan dengan tegas untuk meminta bala bantuan tentara dari Kerajaan Rajekwesi. Apalagi Senopat Kerajaan Rajekwesi adalah saudaranya sendiri; Senopati Singo Yuda dan Senopati Singo Nayo. Patih di Kerajan Rajekwesi juga pamannya sendiri; Ki Kebo Gadung.
Sultan pun menyetujui usulan Ki Buyut Merto Yuda. Permintaan bantuan ini dengan cepat ditanggapi karena adanya ikatan kekeluargaan. Kerajaan Mataram pun optimis menang. Sultan Agung Ariyo Cokro bahkan menyerahkan keamanan dan ketentraman kerajaan Mataram sepenuhnya ke Ki Buyut Merto Yuda. Dia juga menjadi Adipati Mataram.
Kerjasama kerajaan Rajaweksi dan kerajaan Mataram menakutkan Prajurit Kompeni Belanda dan Prajurit Pajang. Mereka pun memutuskan untuk mundur sekalipun harus melewati jalan yang sulit. Apalagi Adipati Ngurawan Bedander; yang sekarang menjadi Desa Ngrawan dan Desa Dander di kecamatan Dander, juga meminta prajuritnya ikut melawan. Diserang 3 arah, para penjajah pun menyerah.
Pada hari Rebo Kliwon di bulan Juli 1839, Ki Buyut Merto Yuda mengingatkan prajurit dan rakyatnya bahwa peperangan bisa dimenangkan karena adanya sumbangan bala bantuan dari Kerajaan Rajekwesi dan Ngurawan Bedander. Di hari itu juga, mereka syukuran yang diberi nama “Sumbang” yang dirayakan setiap tahun.
Lokasi wisata Wana Dander Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur ini tergolong sangat mudah untuk dicapai. Anda cukup naik kendaraan umum dari Kabupaten Bojonegoro. Perjalanan 25 menit Anda pun terasa nyaman karena jalanan yang memiliki panjang 12 km ini sudah beraspal.
images: lokapena.com |
Sementara, lokasi Desa Sumberarum cukup dekat dari Desa Dander. Anda cukup menempuh jarak 3 km dari Desa Dander atau 15 km dari Kota Bojonegoro. Bandara terdekat menuju Dander Bojonegoro adalah dari Bandara Internasional Juanda Surabaya. Ada banyak maskapai menawarkan tiket pesawat murah setiap hari menuju kota ini, seperti Airasia, Lion Air, Citilink, Sriwijaya Air, Garuda Indonesia dan lain-lain.
Liburan merupakan hal yang paling menyenangkan untuk direncanakan dan diwujudkan. Selain melihat dan mengenal kekayaan alam Indonesia yang indah, Anda juga bisa menimba pengetahuan dengan belajar sejarah di tempat wisata tersebut. Nah, rencanakan liburan yang menyenangkan bersama teman dan keluarga dan jangan lupa menikmati keseruan Wisata Alam ke Dander Bojonegoro. Happy Traveling. (jw/rc)
No comments:
Post a Comment